konten 1
konten 2
konten 3

Pages

Senin, 16 Desember 2013


File 2




Jenis-jenis kebudayaan Madura

1. Kebudayaan Macopat (Mamaca)
Macopat atau juga ada yang menyebutnya dengan mamaca, merupakan kebudayaan madura yang juga bisa dikategorikan berbentuk kesenian. Tembang yang ditulis dengan bahasa jawa ini dilantunkan dengan syair-syair tertentu, atau juga yang dikanal dengan istilah tembeng.
Biasanya dalam pembacaan macopat ini terkadang diringi dengan alunan musik, dan yang sering dengan menggunakan seruling.
2. Ritual Ojung
Pelaksanaan ritual Ojung dalam bentuknya sejenis permainan yang melibatkan dua orang untuk beradu fisik dengan dilengkapi media rotan berukuran besar sepanjang 1 meter sebagai alat memukul.ritual ini biasanya diselenggarakan agar segera turun hujan dan terhindar dari malapetaka akibat kekeringan musim kemarau.Dan biasanya diiringi dengan musik yang jarang dijumpai di daerah lain yang terdiri dari 3 buah dung-dung (akar pohon siwalan) yang dilubangi di tengahnya sehingga bunyinya seperti bas, dan kerca serta satu alat musik kleningan sebagai pengatur lagu.
3. Kebudayaan Rokat Tase’ (Petik Laut)
Tradisi ” Rokat Tase’ ” dilakukan untuk mensyukuri karunia serta nikmat yang diberikan oleh sang maha pencipta yaitu Allah SWT. Dan juga agar diberikan keselamatan dan kelancaran rezeki dalam bekerja.Ritual atau tradisi tersebut, biasanya dimulai dengan acara pembacaan istighotsah dan tahlil bersama oleh masyarakat yang dipimpin oleh pemuka agama setempat.Setelah itu, masyarakat melepaskan sesaji ke laut sebagai rasa ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Adapun isi dari sesaji itu adalah ketan-ketan yang berwarna-warni, tumpeng, ikan-ikan, dan lain sebagainya. Ritual atau tradisi tersebut disebut ” Rokat Tase’ ” oleh penduduk setempat.
4. Kebudayaan Okol
Okol, istilah warga Madura untuk menyebutkan olahraga gulat tradisional.Tradisi okol biasa dilakukan pada saat musim kemarau berkepanjangan melanda. Namun apabila kita lihat baik dari tujuan maupun pelaksanaannya okol hampir sama dengan kebudayaan ojung
5. Kebudayaan Rokat
Kebudayaan Rokat yang ada di Madura dilakukan dengan maksud jika dalam suatu keluarga hanya ada satu  orang laki-laki dari lima bersaudara (pandapa lema’), maka harus diadakan acara Rokat. Acara Rokat ini biasanya dilaksanakan dengan mengundang topeng (nangge’ topeng) yang diiringi dengan alunan musik gamelan Madura dan sembari dibacakan macopat (mamaca).

Kebudayaan Bali

Bali berasal dari kata “Bal” dalam bahasa Sansekerta berarti “Kekuatan”, dan “Bali” berarti “Pengorbanan” yang berarti supaya kita tidak melupakan kekuatan kita. Supaya kita selalu siap untuk berkorban. Bali mempunyai 2 pahlawan nasional yang sangat berperan dalam mempertahankan daerahnya yaitu I Gusti Ngurah Rai dan I Gusti Ketut Jelantik.
Provinsi bali merupakan salah satu provinsi yang cukup terkenal di Indonesia karena merupakan salah satu aset devisa negara Indonesia  yang cukup tinggi di bidang pariwisatanya. Ibukota Provinsi Bali adalah Denpasar. Provinsi bali sendiri tidak hanya terdiri dari pulau (dewata) Bali saja, namun juga terdiri dari banyak pulau yang lain, contohnya pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan lain – lain. Provinsi Bali secara astronomis terletak di 8° LS dan 115° BT. Daerah ini masih memiliki iklim tropis seperti Provinsi lainnya di Indonesia.
Secara geografis provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur, dan Selat Bali di sebelah barat, Laut Bali di sebelah utara, samudera hindia di sebelah selatan, dan Selat Lombok di sebelah timur. Penduduk Bali terdiri dari dua, yaitu penduduk asli Bali atau disebut juga Bali Aga (baca :bali age) dan penduduk bali keturunan Majapahit. Sedangkan kebudayaan Bali memiliki kebudayaan yang khas karena secara belum terpengaruhi oleh budaya lain.
Kebudayaan Bali pada hakikatnya dilandasi oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama Hindu. Masyarakat Bali mengakui adanya perbedaaan ( rwa bhineda ), yang sering ditentukan oleh faktor ruang ( desa ), waktu ( kala ) dan kondisi riil di lapangan (patra ). Konsep desa, kala, dan patra menyebabkan kebudayaan Bali bersifat fleksibel dan selektif dalam menerima dan mengadopsi pengaruh kebudayaan luar. Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa komunikasi dan interaksi antara kebudayaan Bali dan budaya luar seperti India (Hindu), Cina, dan Barat khususnya di bidang kesenian telah menimbulkan kreatifitas baru dalam seni rupa maupun seni pertunjukkan. Tema-tema dalam seni lukis, seni rupa dan seni pertunjukkan banyak dipengaruhi oleh budaya India. Demikian pula budaya Cina dan Barat/Eropa memberi nuansa batu pada produk seni di Bali. Proses akulturasi tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan Bali bersifat fleksibel dan adaptif khususnya dalam kesenian sehingga tetap mampu bertahan dan tidak kehilangan jati diri (Mantra 1996).
Kebudayaan Bali sesungguhnya menjunjung tinggi nilai-nilai keseimbangan dan harmonisasi mengenai hubungan manusia dengan Tuhan ( parhyangan ), hubungan sesama manusia (pawongan ), dan hubungan manusia dengan lingkungan ( palemahan ), yang tercermin dalam ajaran Tri Hita Karana (tiga penyebab kesejahteraan). Apabila manusia mampu menjaga hubungan yang seimbang dan harmonis dengan ketiga aspek tersebut maka kesejahteraan akan terwujud.
Selain nilai-nilai keseimbangan dan harmonisasi, dalam kebudayaan Bali juga dikenal adanya konsep tri semaya yakni persepsi orang Bali terhadap waktu. Menurut orang Bali masa lalu (athita ), masa kini ( anaghata ) dan masa yang akan datang ( warthamana ) merupakan suatu rangkaian waktu yang tidak dapt dipisahkan satu dengan lainnya. Kehidupan manusia pada saat ini ditentukan oleh hasil perbuatan di masa lalu, dan perbuatan saat ini juga menentukan kehidupan di masa yang akan datang. Dalam ajaran hukum karma phaladisebutkan tentang sebab-akibat dari suatu perbuatan, perbuatan yang baik akan mendapatkan hasil yang baik. Demikian pula seBaliknya, perbuatan yang buruk hasilnya juga buruk atau tidak baik bagi yang bersangkutan.

UNSUR – UNSUR BUDAYA
BAHASA
Bahasa Bali adalah sebuah bahasa Austronesia dari cabang Sundik dan lebih spesifik dari anak cabang Bali-Sasak. Bahasa ini terutama dipertuturkan di pulau Bali, pulau Lombok bagian barat, dan sedikit di ujung timur pulau Jawa. Di Bali sendiri Bahasa Bali memiliki tingkatan penggunaannya, misalnya ada yang disebut Bali Alus, Bali Madya dan Bali Kasar. Yang halus dipergunakan untuk bertutur formal misalnya dalam pertemuan di tingkat desa adat, meminang wanita, atau antara orang berkasta rendah dengan berkasta lebih tinggi. Yang madya dipergunakan di tingkat masyarakat menengah misalnya pejabat dengan bawahannya, sedangkan yang kasar dipergunakan bertutur oleh orang kelas rendah misalnya kaum sudra atau antara bangsawan dengan abdi dalemnya, Di Lombok bahasa Bali terutama dipertuturkan di sekitar kota Mataram, sedangkan di pulau Jawa bahasa Bali terutama dipertuturkan di beberapa desa di kabupaten Banyuwangi. Selain itu bahasa Osing, sebuah dialek Jawa khas Banyuwangi, juga menyerap banyak kata-kata Bali. Misalkan sebagai contoh kata osing yang berarti “tidak” diambil dari bahasa Bali tusing. Bahasa Bali dipertuturkan oleh kurang lebih 4 juta jiwa.
TEKNOLOGI
Masyarakat Bali telah mengenal dan berkembang system pengairan yaitu system subak yang mengatur pengairan dan penanaman di sawah-sawah. Dan mereka juga sudah mengenal arsitektur yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan yang menyerupai bangunan Feng Shui. Arsitektur merupakan ungkapan perlambang komunikatif dan edukatif. Bali juga memiliki senjata tradisional yaitu salah satunya keris. Selain untuk membela diri, menurut kepercayaan bila keris pusaka direndam dalam air putih dapat menyembuhkan orang yang terkena gigitan binatang berbisa.
D. ORGANISASI SOSIAL
a). Perkawinan
Rangkaian tahapan pernikahan adat Bali adalah sebagai berikut:
Upacara Ngekeb
Acara ini bertujuan untuk mempersiapkan calon pengantin wanita dari kehidupan remaja menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga memohon doa restu kepada Tuhan Yang Maha Esa agar bersedia menurunkan kebahagiaan kepada pasangan ini serta nantinya mereka diberikan anugerah berupa keturunan yang baik.
Setelah itu pada sore harinya, seluruh tubuh calon pengantin wanita diberi luluran yang terbuat dari daun merak, kunyit, bunga kenanga, dan beras yang telah dihaluskan. Dipekarangan rumah juga disediakan wadah berisi air bunga untuk keperluan mandi calon pengantin. Selain itu air merang pun tersedia untuk keramas.
Sesudah acara mandi dan keramas selesai, pernikahan adat bali akan dilanjutkan dengan upacara di dalam kamar pengantin. Sebelumnya dalam kamar itu telah disediakan sesajen. Setelah masuk dalam kamar biasanya calon pengantin wanita tidak diperbolehkan lagi keluar dari kamar sampai calon suaminya datang menjemput. Pada saat acara penjemputan dilakukan, pengantin wanita seluruh tubuhnya mulai dari ujung kaki sampai kepalanya akan ditutupi dengan selembar kain kuning tipis. Hal ini sebagai perlambang bahwa pengantin wanita telah bersedia mengubur masa lalunya sebagai remaja dan kini telah siap menjalani kehidupan baru bersama pasangan hidupnya.

Mungkah Lawang ( Buka Pintu )
Seorang utusan Mungkah Lawang bertugas mengetuk pintu kamar tempat pengantin wanita berada sebanyak tiga kali sambil diiringi oleh seorang Malat yang menyanyikan tembang Bali. Isi tembang tersebut adalah pesan yang mengatakan jika pengantin pria telah datang menjemput pengantin wanita dan memohon agar segera dibukakan pintu.
Upacara Mesegehagung
Sesampainya kedua pengantin di pekarangan rumah pengantin pria, keduanya turun dari tandu untuk bersiap melakukan upacara Mesegehagung yang tak lain bermakna sebagai ungkapan selamat datang kepada pengantin wanita. kemudian keduanya ditandu lagi menuju kamar pengantin. Ibu dari pengantin pria akan memasuki kamar tersebut dan mengatakan kepada pengantin wanita bahwa kain kuning yang menutupi tubuhnya akan segera dibuka untuk ditukarkan dengan uang kepeng satakan yang ditusuk dengan tali benang Bali dan biasanya berjumlah dua ratus kepeng

Madengen–dengen
Upacara ini bertujuan untuk membersihkan diri atau mensucikan kedua pengantin dari energi negatif dalam diri keduanya. Upacara dipimpin oleh seorang pemangku adat atau Balian

Mewidhi Widana
Dengan memakai baju kebesaran pengantin, mereka melaksanakan upacara Mewidhi Widana yang dipimpin oleh seorang Sulingguh atau Ida Peranda. Acara ini merupakan penyempurnaan pernikahan adat bali untuk meningkatkan pembersihan diri pengantin yang telah dilakukan pada acara – acara sebelumnya. Selanjutnya, keduanya menuju merajan yaitu tempat pemujaan untuk berdoa mohon izin dan restu Yang Kuasa. Acara ini dipimpin oleh seorang pemangku merajan

Mejauman Ngabe Tipat Bantal
Beberapa hari setelah pengantin resmi menjadi pasangan suami istri, maka pada hari yang telah disepakati kedua belah keluarga akan ikut mengantarkan kedua pengantin pulang ke rumah orang tua pengantin wanita untuk melakukan upacara Mejamuan. Acara ini dilakukan untuk memohon pamit kepada kedua orang tua serta sanak keluarga pengantin wanita, terutama kepada para leluhur, bahwa mulai saat itu pengantin wanita telah sah menjadi bagian dalam keluarga besar suaminya. Untuk upacara pamitan ini keluarga pengantin pria akan membawa sejumlah barang bawaan yang berisi berbagai panganan kue khas Bali seperti kue bantal, apem, alem, cerorot, kuskus, nagasari, kekupa, beras, gula, kopi, the, sirih pinang, bermacam buah–buahan serta lauk pauk khas bali.

b). Kekerabatan
Adat menetap diBali sesudah menikah mempengaruhi pergaulan kekerabatan dalam suatu masyarakat. Ada macam 2 adat menetap yang sering berlaku diBali yaitu adat virilokal adalah adat yang membenarkan pengantin baru menetap disekitar pusat kediaman kaum kerabat suami,dan adat neolokal adalah adat yang menentukan pengantin baru tinggal sendiri ditempat kediaman yang baru. Di Bali ada 3 kelompok klen utama (triwangsa) yaitu: Brahmana sebagai pemimpin upacara, Ksatria yaitu : kelompok-klompok khusus seperti arya Kepakisan dan Jaba yaitu sebagai pemimpin keagamaan.
c). Kemasyarakatan
Desa, suatu kesatuan hidup komunitas masyarakat bali mencakup pada 2 pengertian yaitu : desa adat dan desa dinas (administratif). Keduanya merupakan suatu kesatuan wilayah dalam hubungannya dengan keagamaan atau pun adat istiadat, sedangkan desa dinas adalah kesatuan admistratif. Kegiatan desa adat terpusat pada bidang upacara adat dan keagamaan, sedangkan desa dinas terpusat pada bidang administrasi, pemerintahan dan pembangunan.
E. MATA PENCAHARIAN
Pada umumnya masyarakat bali bermata pencaharian mayoritas bercocok tanam, pada dataran yang curah hujannya yang cukup baik, pertenakan terutama sapi dan babi sebagai usaha penting dalam masyarakat pedesaan di Bali, baik perikanan darat maupun laut yang merupakan mata pecaharian sambilan, kerajinan meliputi kerajinan pembuatan benda anyaman, patung, kain, ukir-ukiran, percetakaan, pabrik kopi, pabrik rokok, dll. Usaha dalam bidang ini untuk memberikan lapangan pekerjaan pada penduduk. Karena banyak wisatawan yang mengunjungi bali maka timbullah usaha perhotelan, travel, toko kerajinan tangan.
F. RELIGI
Agama yang di anut oleh sebagian orang Bali adalah agama Hindu sekitar 95%, dari jumlah penduduk Bali, sedangkan sisanya 5% adalah penganut agama Islam, Kristen, Katholik, Budha, dan Kong Hu Cu. Tujuan hidup ajaran Hindu adalah untuk mencapai keseimbangan dan kedamaian hidup lahir dan batin.orang Hindu percaya adanya 1 Tuhan dalam bentuk konsep Trimurti, yaitu wujud Brahmana (sang pencipta), wujud Wisnu (sang pelindung dan pemelihara), serta wujud Siwa (sang perusak). Tempat beribadah dibali disebut pura. Tempat-tempat pemujaan leluhur disebut sangga. Kitab suci agama Hindu adalah weda yang berasal dari India.
Orang yang meninggal dunia pada orang Hindu diadakan upacara Ngaben yang dianggap sanggat penting untuk membebaskan arwah orang yang telah meninggal dunia dari ikatan-ikatan duniawinya menuju surga. Ngaben itu sendiri adalah upacara pembakaran mayat. Hari raya umat agama hindu adalah Nyepi yang pelaksanaannya pada perayaan tahun baru saka pada tanggal 1 dari bulan 10 (kedasa), selain itu ada juga hari raya galungan, kuningan, saras wati, tumpek landep, tumpek uduh, dan siwa ratri.
Pedoman dalam ajaran agama Hindu yakni : (1).tattwa (filsafat agama), (2). Etika (susila), (3).Upacara (yadnya). Dibali ada 5 macam upacara (panca yadnya), yaitu (1). Manusia Yadnya yaitu upacara masa kehamilan sampai masa dewasa. (2). Pitra Yadnya yaitu upacara yang ditujukan kepada roh-roh leluhur. (3).Dewa Yadnya yaitu upacara yang diadakan di pura / kuil keluarga.(4).Rsi yadnya yaituupacara dalam rangka pelantikan seorang pendeta. (5). Bhuta yadnya yaitu upacara untuk roh-roh halus disekitar manusia yang mengganggu manusia.
KESENIAN
Bukan hanya keindahan alamnya saja yang menarik dari Bali, namun keagungan tradisi masyarakatnya juga banyak menarik bahkan banyak dikaji oleh orang-orang diluar Bali. Sebagaimana diketahui Bali memang kaya akan berbagai kesenian tradisional, pakaian adat, bahasa, dan tradisi keagamaan yang mewarnai realitas kehidupan masyarakat Bali. Ialah Tari Barong dan Tari Kecak yang menjadi salah satu tarian tradisional khas Bali yang sudah terkenal kemana-mana.

Apa menariknya dari kedua tarian ini? Kedua tarian ini bisa dikata sebagai ikon kesenian tradisional Bali yang diangkat ke level nasional bahkan internasional. Seringkali kedua tarian ini dijadikan sebagai media promosi efektif paket-paket wisata di Bali oleh berbagai agen dan biro perjalanan wisata. Bahkan hampir seluruh agen maupun biro perjalanan wisata ke Bali selalu mengajak tamunya untuk menyaksikan Tari Barong dan Tari Kecak ini.
Pada umumnya, kedua tarian ini diadakan oleh sebuah kelompok (Sakeha) seni tari tradisional yang ada di setia-setiap desa di Bali. Seperti di Desa Batubulan misalnya, terdapat beberapa Sakeha yang memiliki jenis tarian yang sama dengan Sekeha lainnya. Perbedaan diantara kelompok-kelompok itu ada pada bentuk pelayanan dan tempat pertunjukkannya saja. Pada setiap pertunjukkan di Batubulan, biasanya tarian pertama yang digelar adalah Tarian Barong yang digabung dengan Tari Keris sehingga keduanya dikenal dengan Tari Barong dan Tari Keris.

Tari Barong
Tari Barong mengambarkan pertarungan yang sengit antara kebaikan melawan kejahatan. Barong vs Rangda ialah dua eksponen yang saling kontradiktif satu dengan yang lainnya. Barong dilambangkan dengan kebaikan, dan lawannya Rangda ialah manifestasi dari kejahatan. Tari Barong biasanya diperankan oleh dua penari yang memakai topeng mirip harimau sama halnya dengan kebudayaan Barongsai dalam kebudayaan China. Sedangkan Rangda berupa topeng yang berwajah menyeramkan dengan dua gigi taring runcing di mulutnya.

Tari Kecak



Tari Kecak pertama kali diciptakan pada tahun 1930 yang dimainkan oleh laki-laki. Tari ini biasanya diperankan oleh banyak pemain laki-laki yang posisinya duduk berbaris membentuk sebuah lingkaran dengan diiringi oleh irama tertentu yang menyeruakan “cak” secara berulang-ulang, sambil mengangkat kedua tangannya. Tari Kecak ini menggambarkan kisah Ramayana di mana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.

Kebudayaan Banyuwangi

Sebagai kota budaya, Banyuwangi seakan tak pernah sepi dari kemeriahan pesta rakyat dalam memperingati hari - hari besar dan bersejarah. Berbagai macam perayaan selalu diadakan di berbagai pelosok daerah di seluruh Kabupaten Banyuwangi. Event yang paling meriah yang mewarnai budaya adalah ketika memperingati hari kemerdekaan RI pada bulan Agustus. Berbagai macam perayaan mulai dari lomba - lomba di kalangan pelajar dan umum seperti olahraga hingga yang paling ditunggu – tunggu yaitu lomba karnaval, dimana seluruh etnis di Indonesia memamerkan pakaian khasnya dengan berpawai.
Yang tak kalah pentingnya adalah event HARJABA ( Hari Jadi Banyuwangi ) yang diperingati tiap tanggal 18 Desember. Pesta rakyat yang serupa dengan peringatan kemerdekaan tak pernah absent mewarnai perjalanan perkembangan kabupaten Banyuwangi. Berbagai macam seni tari khas Banyuwangi yang diperlombakan dapat kita nikmati dalam event ini, tari - tarian itu antara lain meliputi : Tari gandrung tari penyambutan kedatangan tamu dalam acara - acara resmi, sekaligus sebagai lambang dari kabupaten Banyuwangi ), Tari Hadrah Kuntulan, Jaran Goyang, Jaranan, Tari Punjari, Cengkir Gading, Kembang Peisir.
Selain seni tari, Banyuwangi juga memiliki seni musik tradisional khasnya yaitu seni musik Kendang Kempul. Para seniman musik kendang kempul Banyuwangi sangat produktif dalam menciptakan lagu. Hal ini terbukti dengan memadukan keindahan suara instrumennya berupa kendang, angklung, gamelan, kempling, seruling dan lainnya ini, musik kendang kempul yang dalam liriknya dinyanyikan dalam bahasa using dapat diterima dengan baik di kabupaten - kabupaten lain di sekitarnya termasuk diprovinsi Bali.
Seperti seni tari dan musik khas banyuwangi yang selalu ditampilkan pada hari-hari besar, tradisi masyarakat juga tetap eksis dalam memperkaya budaya Banyuwangi. Dan tiap daerah tentu memiliki tradisi masyarakat yang secara turun - temurun diwariskan dan dipelihara dengan baik hingga saat ini. Adapun tradisi-tradisi masyarakat banyuwangi adalah :

1. Ritual Adat Kebo – Keboan
Adalah adat yang sangat menarik, karena di sepanjang jalan utama desa yang mengadakan ritual ini dihiasi dengan buah – buahan, umbi – umbian, kacang – kacangan. Ritual adat yang bertujuan untuk mendapat keselamatan, kesehatan dan kesuburan ini secara rutin dilakukan oleh warga desa Alas Malang, kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Prosesi acara dimulai dengan selamatan atau doa bersama di pagi hari yang dipimpin oleh seorang kyai, dengan kue – kue, buah – buahan, berbagai jenis makanan dan nasi tumpeng sebagai sesajen yang nantinya akan dibagikan pada seluruh warga dan tamu yang datang. Kemudian prosesi dilanjutkan dengan upacara Idher Bumi, yaitu upacara mengelilingi desa. Dalam acara Idher Bumi, ritual kebo – keboan diawali dengan visualisasi Dewi Sri ( dewi padi ) yang ditandu ramai – ramai oleh sekelompok laki – laki yang bertubuh kekar yang memakai kostum dan bertingkah laku seperti kerbau ( kebo ), yang digiring oleh para petani sambil membawa hasil panen. Kemudian ritual dilanjutkan dengan posesi membajak sawah dan menanam benih padi. Para kerbau manusia yang seolah kesurupan mengejar siapa saja yang hendak mengambil benih padi yang dipercaya membawa rejeki dan sebagai tolak balak ( penangkal bahaya ).
2. Pethik Laut
Merupakan ritual adat yang dilakukan oleh para nelayan sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus sebagai ritual untuk menghormati mahluk lain yang dipercaya tinggal di dasar laut. Ritual yang selalu dilangsungkan oleh masyarakat nelayan di seluruh wilayah pantai Banyuwangi ini dilaksanakan setiap 1 Suro karena dianggap sakral. Inti dari ritual pethik laut ini adalah melarungkan sesaji berupa makanan dan buah – buahan, emas dan kepala kebau atau kambing yang diletakkan di atas perahu kecil, dengan ratusan perahu nelayan yang dihiasi dengan umbul – umbul mengantar sesaji tersebut hingga ke tengah laut. Ritual pethik laut dilaksanakan di setiap pantai – pantai nelayan seperti di Muncar, Grajagan, Blimbingsari, Pancer dll.
3. Seblang
Merupakan upacara bersih desa yang diwujudkan dengan pementasan tari sakral Seblang. Upacara ini dilaksanakan pada malam hari diawali dengan acara selamatan yang digelar pada malam sebalumnya. Tari sakral Seblang ditarikan oleh seorang wanita yang menari dalam keadaan tidak sadar dan diiringi dengan beberapa gendhing atau lagu yang dimainkan tanpa henti. Di dlaam ritual Seblang juga terdapat acara idher bumi yang diakhiri dengan tradisi menjual bunga oleh penari Seblang. Para warga berebutan membeli bunga – bunga ini karena dipercaya membawa berkah.
4. Tiban
Merupakan ritual yang dilaksanakan dengan tujuan untuk meminta turunnya hujan kepada Tuhan YME. karena kemarau yang berkepanjangan. Ritual ini dilakukan oleh sekelompok laki – laki dengan menari – nari secara tidak sadar saling mencambuk satu sama lain di tengah lapangan.

Kebudayaan Lampung

Kebudayaan Lampung

93lpg001.jpgKebudayaan
Berasal dari kata Budhi dan Daya yang artinya kesadaran dan kemampuan manusia dalam berjuang mempertahankan kehidupan nya.

 Oleh karena kebudayaan adalah &ldquodunianya&rdquo manusia, maka menjadi penting untuk mengetahui apa itu kebudayaan dan bagaimana &ldquoperilaku nya&rdquo Pengetahuan ini akan menjadi salah satu bekal untuk melihat secara jernih, tentang kehidupan yang sedang kita jalani. Dalam aktifitas praktis manusia, kebudayaan menjadi sebuah hal yang  begitu penting. Nilai penting nya terletak pada fungsi nya memberi pedoman untuk bertindak dan memberi pedoman untuk bertindak dan memberi individu sebuah identitas. Kebudayaan adalah dinamis layaknyaseorang manusia yang tumbuh dan berkembang sendirian, sisi dinamis ini akan semakin terlihat ketika terlihat hubungan antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain. Sisi dinamis tersebut dapat dilihat dari bentuk &ndash bentuk hubungan yan ada seperti asimilasi, akulturasi, adaptasi, adopsi, difusi dan lain sebagai nya


Bentuk bentuk Hubungan antar kebudayaan


 Bentuk Hubungan antar kebudayaan Bangsa muncul dalam kegiatan nyata seperti perdagangan, pernikahan, peperangan, pertukaran pelajar, hubungan diplomatis, penerjemahan Bahasa, dll

 Bentuk Bentuk hubungan tersebut terus berlanjut hingga kini. Hanya saja, hubungan yang tadinya bersifat keras, menjadi lebih lunak, setelah Indonesia telah merdeka secara de facto dan de jure bentuk hubungan antar kebudayaan menjadi lebih diplomatis lewat meja perundingan, hubungan diplomatis, kerjasama perdagangan, pertukaran pelajar, jual beli peralatan pertahanan dan sebagai nya. Itulah sedikit gambaran mengenai bentuk bentuk hubungan dalam kebudayaan


Unsur Unsur Kebudayaan


  Kebudayaan mengandung unsure antara lain : keyakinan, mata pencaharian, bahasa, pengetahuan Teknologi, Sistem social, kekerabatan, Penanggalan, tata pemukiman 

Berkembang nya Kebudayaan dikarenakan adanya kesadaran manusia, kondisi masyarakat dan hubungan dengan kebudayaan lain.


Aktifitas Kebudayaan 


Terminologi yang menunjukan aktifitas kebudayaan antara lain akulturasi, asimilasi, difusi, dll kebudayaan itu memiliki jiwa, ibarat manusia hidup yang dinamis dan tidak statis selain kebudayaan itu hidup, kebudayaan pun dapat terkena kematian. Kematian kebudayaan terjadi karena manusia yang dahulu hidup di dalam sebuah kebudayaan, meninggalkan &ndash baik secara sadar atau tidak &ndash kebudayaan itu biasa nya karena ketertarikan kepada kebudayaan lain. Manusia adalah &ldquojiwa&rdquo kebudayaan. Ketika manusia meninggalkan kebudayaan yang telah melembaga tersebut kematian bagi sebuah kebudayaan


Keunggulan Kebudayaan Indonesia

  • Kekayaan akan keragaman kebudayaan daerah Indonesia
  • Sumber daya alam yang melimpah dan berkualitas
  • Wilayah yang strategis


  • Problematika

    Ø      Adanya Pandangan bahwa kebudayaan itu statis
    Ø      Rendahnya minat sebagian masyarakat dalam menghayati kebudayaan daerah
    Ø      Rendahnya apresiasi masyarakat dalam menghayati kebudayaan daerah
    Ø      Rendahnya apresiasi masyarakat terhadap nilai nilai budayaan daerah
    Ø      Ketertarikan Sebagian masyarakat terhadap pengaruh kebudayaan barat asing
    Ø      Pencitraan yang kuat tentang kebudayaan Indonesia


    Kebudayaan Indonesia


     Kebudayaan Indonesia adalah salah satu dari sekian banyak kebudayaan yang ada di dunia. Keberadaan nya &ndash sama dengan kebudayaan lain &ndash telah memakan waktu yang cukup lama. Berbicara tentang kebudayaan Indonesia maka kita akan berbicara tentan sejarah panjang pertemuan antar kebudayaan daerah Indonesia dan kebudayaan daerahIndonesia dengan kebudayaan dari Indonesia

     Pertemuan antar kebudayaan &ndash kebudayaan di Indonesia, sudah dimulai sejak masuknya agama Hindu dan budha, kebudayaan daerah Indonesia yan masih sederhana kemudian bertemu dengan agamahindu dan budha yang menjadi sedemikian meluas dan diaanut oleh banyak masyarakat di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya kerajaan yang pernah ada di wilayah Barat dan tengah Indonesia yang menganut agama tersebut seperti kutai, Tarumanegara, sriwijaya, pejajaran dan majapahit. Pada masa kerajaan majapahit Kebudayaan mencapai kebersamaan nyadengan penyatuan kerajaan yang ada di Indonesia oleh Patih Gajah Mada, yang terkenal dengan sumpah palapa..kesatuan ini jelas menjadikan  kebudayaan di Indonesia semakin menunjukan dinamis, terlihat mulai munculnya pelbagai persoalan kebudayaan, salah satu nya seperti hubungan kerajaan di daerah dengan majapahit. Keadaan ini semakin terlihat ketika agama islam mulai banyak dianut oleh masyarakat di Indonesia bahkan hingga tingkat kerajaan. Perubahan keyakinan ini membuat banyak perubahan di bidang lain, kesetaraan antara sesame manusia, semakin berkembang nya sastra berdirinya kerajaan kerajaan baru, dan lain lain.

     Perjalanan kebudayaan Indonesia dipengaruhi oleh masuknya portugis menandakan semua masa ketika penjajahan melanda wilayah Nusantara. Ditutupnya terusan suez membuat banyak Negara di belahan dunia barat mengalihkan perhatian nya untuk mencari wilayah lain dalam pencarian rempah &ndash rempah tokoh tokoh seperti Vasco d agama, Marcopolo, Bartholomeus Diaz, mencari sebuah wilayah perdagangan baru. Salah satu wilayah yang ditemukan sampailah merekadi tanah nusantara yan memulai sebuah masayan panjang, dalam penjajahan. Nusantara yang memiliki kebesaran tersebut mulai menapaki jalan menuju persatuan.

     Masa Tersebut Dipenuhi dengan pelbagai peperangan di berbagai daerah, mulai dari aceh hingga maluku. Peperanan yang digerakan oleh semangat mempertahankan diri. Dengan menggunakan taktik memecah belah atau devide at impera perlawanan yang di berikan oleh para pejuang di daerah mulai tidak berarti perlawanan masih diberikan, mulai dari &ldquokecil &ndash kecilan&rdquo hingga memuncak pada perlaanan secara keseluruhan terhadap penjajahan. Akhir nya memperoleh kemerdekaan pada tangal 17 Agustus 1945.

     Penjajahan yang terjadi selama masa tersebut, bukan hanya kisah perlawanan fisik tetapi juga tentang perlawanan kebudayaan. Oleh karena, terjadi perubahan yang besar dalam banyak bidang. Dalam hal ini dapat disoroti perubahan bentuk perubahan. Perubahan bentuk Pemerintahan dari kerajaan kepada Negara, menjadi sebuah perubahan yang menuntut ada nya kesatuan wilayah dan kebudayaan di Indonesia. Pada masa ini pula, polemic tentang dasar Negara, bahasa, Undang &ndash undang Dasar  dan Persoalan kebudayaan nasional mulai terlihat. Sudah banyak usaha yang dilakukan untukmerumuskan apa itu kebudayaan nasional mulai terlihat. Sudah banyak usaha yang dilakukan untuk merumuskan apa itu kebudayaan Indonesia. Kekeyaan kebudayaan yang sedemikian hebat dari wilayah Indonesia, membuat para perumus tidak ingin menghilangkan kebudayaan yang sudah lama hidup. Kekayaan kebudayaan yang telah terkenal kebesaran nya ke Tiongkok dan Eropa. Namun usaha perumusan belum membuahkan hasil yang memuaskan.

     Masyarakat Indonesia telah teralihkan perhatian nya kepada kebudayaan yang dibawa oleh Eropa dan Amerika


    Upaya Pengembangan Kebudayaan Indonesia

    v     Jujur
    v     Tanggung jawab
    v     Menepati janji
    v     Toleransi
    v     Membiasakan hidup bersih
    v     Menuntut Ilmu kapan dan dimana pun juga
    v     Menjalani kehidupan sehari hari dengan berpedoman pada kebudayaan Indonesia
    v     Tanamkan minat sejak dini pada kebudayaan darah Indonesia
    v     Mempelajari dan mengenali kebudayaan daerah Indonesia ( Tarian, kerajinan tangan, seni bertutur, alat musik daerah membangun rumah tekhnik kebudayaan daerah dan lain lain )

     Sudah saat nya kebudayaan Indonesia memiliki kesejajaran dengan budaya barat. Oleh karena itu mulai disadari bahwa kebudayaan daerah di Indonesia. Memiliki keunggulan mulai dari pandangan tentang alamhingga pranata social dan masyarakat barat juga mulai menyadari kekurangan kebudayaan mereka sendiri, yang terlihat lewat gairah dan ketertarikan kepada kebudayaan timur sebagai penawar kegelisahan mereka.

     Mengenali dan mengembangkan kebudayaan Indonesia adalah tugas yang diemban oleh setiap warga Negara Indonesia. Jangan tinggalkan kebudayaan Indonesia karena kekayaan menunggu untuk dikenali, dikembangkan hingga akhir nya dapat hidup mencapai kebesaran nya, yang dulu pernah dimiliki